Ruang Untukmu -
Bab 1008
Bab 1008
Bab 1008
Menyadari apa yang telah dia lakukan, dia segera menarik kembali sentuhannya dan mengambil
beberapa buku saat pria itu melakukan hal yang sama sebelum bangkit berdiri.
“Apa kamu baru saja membeli semua ini?” Rendra melihat buku–buku itu dan bertanya.
“Ya, saya membawanya dari luar negeri. Kamu bisa menyerahkannya kepada saya, Pak Rendra. Sayaakan menaruhnya di ruang kerja.”
“Saya akan membantumu,” kata pria itu dengan suara pelan sebelum berjalan ke arah ruang kerja.
Mereka memasuki ruang kerja dan melihat rak–rak bawah rak buku sudah sangat penuh, jadi merekahanya bisa menata buku–buku itu di atas.
Setelah menata buku–buku di atas meja, Raisa mengambil sebuah tangga kecil dari sudut yang gelapdan menyandarkannya ke rak buku sebelum membawa dua buku ke atas tangga.
“Hati–hati,” Rendra mengingatkannya dari belakang.
“Saya akan baik–baik saja. Saya sering melakukan ini!” Dia tersenyum. Karena dia adalah seorangpembaca yang rajin, dia sudah terbiasa memanjat tangga yang berhadapan dengan rak buku.
Namun, dia tidak menyangka bahwa di musim hujan seperti ini, seekor tikus akan bersembunyi di dalamrak buku yang hangat. Saat dia memasukkan buku ke dalam rak, tikus kecil itu dikejutkan oleh gerakanRaisa.
Cit, citl Tikus itu langsung merangkak keluar dari sudut kecil dan melompat ke arah wajah Raisa.
“Aaahhhh!” Karena ketakutan, Raisa melambaikan tangannya, membuatnya terjatuh ke belakang.
Sementara itu, Rendra sudah bersiap untuk menangkapnya. Saat Raisa jatuh, punggungnyabertabrakan dengan pria itu dan dengan cepat menangkap pinggangnya.
Raisa yang kebingungan masih gemetar saat dia menunjuk ke arah rak buku. “A–Ada tikus.”
Rendra melepaskannya dengan perlahan dan menepuk–nepuk punggungnya. “Tidak apa–apa.”
Suara lembut pria itu entah bagaimana membuat Raisa merasa tenang saat dia berbalik tanpa sadar.Karena cahaya bulan yang redup membias ke dalam ruangan itu, dia tidak dapat melihat wajah pria itudengan jelas, tetapi dia dapat merasakan kilau di matanya.
“Saya harus mengusirnya. Bagaimana jika tikus itu merusak buku–bukunya?” Meskipun Raisa sudahmembatu sebelumnya, dia menemukan keberaniannya kembali saat dia mencari–cari sesuatu. Tiba–tiba, dia tersenyum. “Saya akan meminjam kucing dan mengusir tikus itu besok!”
Rendra tidak tahu apakah dia tertular oleh senyuman Risa, tapi dia mulai tersenyum juga saat diamenatap wajah Raisa. Lesung pipi di wajah Rendra terlihat, membuatnya sangat menggemaskan untuktidak dilihat.
Raisa kebetulan melihatnya dan langsung tertarik. Meskipun dia sudah melihat banyak orang denganlesung pipi selama bertahun–tahun, namun sepasang lesung pipi milik Rendra adalah yang palingmenarik di antara mereka semua!
Sambil tersenyum, Raisa memiringkan kepalanya dan menggoda, “Pak Rendra, kapan kamu akanmemperkenalkan bibi saya kepada saya?”
Rendra tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus. “Kamu benar–benar penggosip.”
“Tentu saja saya khawatir tentang pernikahanmu. Saya ingin tahu gadis mana yang akan seberuntungitu untuk menikah dengan wakil presiden termuda dan tertampan di negara kita!” Raisa berseri–serisebelum mengambil buku–buku itu dan menaiki tangga lagi.
Namun, Rendra melangkah maju dan merebut buku–buku itu. “Biar saya saja!”
“Berhati–hatilah.” Raisa memegangi tangga untuknya saat Rendra dengan mudah menaikkan
buku–buku itu.
Beberapa saat kemudian, dia memegang sebuah buku dan bertanya, “Maukah kamu
meminjamkan ini pada saya?”
“Tentu saja.” Raisa merasa agak senang karena merupakan suatu kehormatan bagi wakil
presiden untuk membaca buku yang dia pilihl
Saat itu ponsel Raisa berdering. Saat mengeluarkan ponselnya dari saku, dia melibat bahwa
“Hel, Miki!” jawabnya dengan gembira.
“Kenapa kamu tidak menelepon setelah kamu tiba? Bukankah kamu bilang kamu akan
mengirimi saya pesan?”
“Um, saya lupa. Maafkan saya. Saya terlalu bersemangat untuk pulang. Lalu, saya tidur dan melupakansemuanya. Maafkan saya, Miki!”
Raisa, yang sedang mengobrol, tidak menyadari tatapan Rendra padanya yang terlihat melamun.
“Tidak apa–apa. Karena saya akan kembali besok, kamu hanya perlu mentraktir saya makan.”
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report