Ruang Untukmu
Bab 663

Bab 663

Bab 663

Pengawal muda, tampan, dan berotot itu menjadi tameng Salsa. Salsa menempel padanya sepertigurita saat Salsa berteriak, “Ahhh! Selamatkan saya!”

Pengawalnya menggendongnya ke dalam pelukannya sambil menendang mulut anjing itu saat anjingitu menghampirinya. Rasa sakit membuatnya berlari kembali ke kandangnya dan bersembunyi darimereka.

Keluar dari mobil pertama, Arya menyipitkan matanya saat melihatnya. Sebagai seseorang yang pekadengan keadaan, pengawal itu segera memperhatikan Arya dan buru-buru menurunkan Salsa. “Sudahpergi anjingnya, Nona Salsa.”

“Terima kasih Pak.” Salsa menyeringai padanya dengan rasa terima kasih yang terlihat jelas dimatanya.

“Sama-sama,” jawabnya kaku, menunduk dengan ketakutan.

Salsa dengan malu-malu melirik wajah pengawal itu. Salsa telah memperhatikan pria ini untuksementara waktu. Dia adalah pengawal yang termuda dari anak buah Arya, dan dia keturunan rascampuran. Setiap kali dia bekerja dengan memakai alat pendengar, dia terlihat sangat tampan.

Ketika Arya melihat tatapan kagum di mata Salsa, Arya mengabaikan peramal yang berdiri disampingnya.

Apakah Salsa naksir dengan pengawalnya?

Melangkah keluar dari mobil ketiga, Meila dengan anggun berjalan ke arah Arya. “Apakah kita makansiang di sini, Arya?”

Jelas dari nadanya bahwa Meila tidak ingin makan di sini karena tempat ini berada di kelas rendah.Selain itu, tanahnya sangat kotor sehingga berdiri di sana saja telah menodai sepatunya yang indah.

“Maafkan saya. Apakah itu menyakitimu?” Pemilik restoran yang ramah datang bergegas untukmenyambut mereka. “Apakah Anda mau makan di sini?”

“Oh, ya!” Salsa menjawab sambil tersenyum.

Ketika Salsa kemudian melihat pengawal makan di luar sementara Arya dan yang lainnya menuju keruang pribadi, Salsa berkata kepadanya, “Saya akan makan di luar, Tuan Arya.”

Lagipula Salsa ingin makan malam dengan pengawal tampan itu.

“Kita akan makan bersama,” jawab Arya.

“Arya, dia hanya seorang pelayan,” protes Meila. “Biarkan dia makan di luar dengan pengawal!”

“Nona Meila benar,” kata Salsa setuju. “Saya akan pergi sekarang.”

Salsa kemudian berjalan ke meja dengan pengawal tampan dan duduk di sisinya.

Meila mengaitkan lengannya ke lengan Arya dan membawanya ke ruang pribadi. Karena tempat itutidak

ramai, makanan mereka tiba dengan cepat. Kepala Salsa pusing ketika dia melihat para pria itu makansangat cepat. Sekitar sepuluh menit, semua orang selesai makan.

“Jangan terburu-buru, Nona Salsa,” kata pengawal yang duduk di sampingnya.

“Apakah kalian sudah selesai?”

“Kita semua sudah selesai makan,” jawabnya sebelum keluar bersama rekan kerjanya yang lain untukberjaga-jaga.

Dengan menghela napas pasrah, Salsa mengeluarkan ponselnya dan mulai makan sambil menggulirberita.

Sementara itu, di dalam ruang pribadi, seorang peramal terus melanjutkan kompleksitas bidangnya.Arya dengan sungguh-sungguh mendengarkan setiap kata yang diucapkan, tetapi Meila bosan karenadia sama sekali tidak tertarik dengan ramalan.

Akhirnya, mereka kembali ke mobil. Ketika Salsa melihat pengawal yang dia sukai membukakan pintuuntuknya, dia merasa bahagia.

Namun, saat mereka hendak pergi, mobil Salsa tiba-tiba berhenti. Pintu belakang mobil dibuka danArya masuk.

Salsa terkejut. Arya seharusnya berbagi mobil dengan peramal, kan? Kenapa dia ada di sini?

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report