Ruang Untukmu
Bad 695

Bad 695

Bab 695

Arya membalas, “Kenapa kamu ingin saya masuk ke sana? Bagaimana denganmu?”

Salsa tersenyum. “Saya tidak perlu melakukannya karena saya tak akan menikah sebelum usia sayatiga puluh tahun.”

Arya tidak memasuki pusat komunitas untuk bergaul karena dia juga tak pernah mempunyai niat untukbergabung.

Pada saat itu, tiba–tiba saja turun hujan deras yang menjebak mereka berdua di dalam gereja yangada di puncak bukit. Petugas keamanan sudah menghentikan pekerjaannya di waktu ini dan lupabahwa Arya dan Salsa masih berada di dalam sebelum mereka mengunci semua pintunya.

Hujannya sangat lebat dan sepertinya tak akan berhenti untuk waktu yang lama.

Ketika Salsa memeriksa jam, dia pun terpaksa untuk mengatakannya pada Arya, “Saya pikir parapetugas telah menyelesaikan jam kerjanya dan akan mengunci kita di sini jika kita tidak segera pergi.”

“Hujannya sangat lebat, jadi bagaimana kita akan pergi?” Arya merasa senang saat dia bertanya.

“Saya pikir hujannya tak akan berhenti sampai malam hari!” Salsa menangkupkan wajahnya saat diamenjawab.

Tak lama kemudian, dia merasa bahwa rintik hujan itu indah dan mengulurkan tangan untuk bermainhujan. Langit pun berangsur–angsur menjadi gelap di kejauhan, yang berarti malam akan segera tiba.Gunung di belakang gereja juga mulai sepi.

“Kalau begitu, mari kita turun saja,” kata Salsa kepada Arya. “Jika kita basah kuyup, tak masalah!”

Arya mengangguk setuju, setelah itu mereka berjalan menembus hujan. Saat mereka menurunitangga, dia mengulurkan tangannya dan berkata, “Saya akan memelukmu.”

“Kamu tidak perlu…” Salsa melambaikan tangannya sebagai penolakan.

“Saya khawatir kalau kamu akan jatuh,” jelas Arya yang merasa khawatir. Wanita ini sudah berulangkali terlalu ceroboh untuk keselamatannya, jadi dia bisa memprediksi sebelumnya bahaya yang akanmenimpa

Salsa.

Kemudian Salsa yang merasa tak berdaya meraih tangannya sebelum mereka berpegangan tangan ditengah hujan dan menimbulkan kesan bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang sangat romantis,

Ketika mereka akhirnya tiba di bawah tangga, Salsa melihat ke kiri dan ke kanan sambil berteriaktanpa mendapatkan respon apapun. Dia mengutuk sambil menampar mulutnya sendiri. “Mulut sayabenar–benar seperti seekor gagak karena apa yang saya katakan ternyata benar. Mereka memangsudah selesai bertugas.”

Mendengar hal ini, Arya yang berada di sebelahnya terengah–engah karena Salsa memarahi dirinyasendiri.

“Kamu masih tertawa! Lihatlah, kita sudah terjebak di sini,” geramnya sambil berkedip.

Arya mengamati sekelilingnya dan melihat sebuah dinding yang berukuran sekitar dua meter disebelahnya sebelum menunjuknya. “Kita akan keluar dari sini.”

Salsa merasa panik ketika dia mendengar ucapan Arya dan melihat ke sekelilingnya. “Bagaimanakamu bisa memanjat tembok tanpa tangga?!”

Saat Salsa mengajukan pertanyaan padanya, dia sudah melihat Arya mendekati dinding danmengangkat tangannya untuk memegang bagian atas dinding. Kemudian, dengan mudahnya pria itumemanjat sebelum mengulurkan tangannya sambil berkata, “Kemarilah, saya akan menarikmu.”

Salsa yang merasa terkejut segera melakukan seperti yang diminta, setelah itu Arya menariknyadengan kekuatan penuh.

“Tetaplah di sini dan jangan bergerak,” Arya memperingatkannya sebelum dia melompat ke tanah danmengulurkan tangan untuk menahan Salsa saat jatuh. “Kita akan melompat turun bersama karenasaya yang akan menangkapmu.”

“Saya tak bisa melakukannya karena nanti akan melukaimu. Minggirlah; saya akan melompat sendiri.”Salsa pun membeku ketika melihat jarak setinggi dua meter.

“Lompat.” Arya tidak keberatan menahan Şalsa dari terjatuh dengan menggendongnya.

Saat Salsa bergerak dengan gugup di atas dinding sebagai persiapan untuk melompat, dia tiba–tibaberteriak,

“Ahhhh…”

Apakah Salsa bersikap seperti seekor semut di atas air panas? Dia seharusnya melompat denganaman pada tangan Arya di sekelilingnya.

Beruntung bagi Salsa, Arya sudah mengantisipasi reaksinya dan ketika mereka jatuh, pria itu sudahmemeluknya erat. Saat Salsa terkejut, dia meraih leher Arya dan membenamkan wajah kecilnya ditulang

selangka milik pria itu.

Mereka sudah basah kuyup karena hujan dan sekarang mereka sedang berpelukan dengan erat,sangat mudah bagi mereka untuk membuat kesalahpahaman.

“Bagaimana kamu bisa tumbuh tanpa melukai dirimu sendiri?” Arya bertanya padanya dengan kesal.

Salsa merasa dipojokkan karena sebelumnya dia telah dibesarkan dengan damai tanpa kecelakaandan cedera apa pun! Namun, setelah bertemu dengan Arya, dia tampaknya sudah menghadapiberbagai macam masalah.

Saat Salsa duduk di dalam mobil SUV, dia menyadari bahwa langit sudah benar–benar gelapsekarang. Arya pun menyalakan pemanas di dalam mobil, tetapi dia juga tidak dalam kondisi yanglebih baik dari Salsa. Rambutnya menempel ke dahinya dan di bawah lampu mobil, terlihat jelas bahwakemejanya yang basah kuyup begitu melekat padanya sehingga membatasi pergerakan ototnya.

Namun, dalam situasi yang memalukan seperti itu, sambil Arya menyisir rambutnya ke belakang,pemandangan itu menunjukkan pesona yang berbeda — yang penuh dengan kesederhanaan.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report