Ruang Untukmu
Bab 697

Bab 697 

Bab 697

Pada saat itu, Salsa juga bertanya–tanya tentang hal yang sama. Arya mungkin saja tidakmengenakan apa pun di bawah handuk mandinya.

Setelah memikirkan hal itu, dia pun mengingatkannya, “Jubah mandinya ada di lemari.”

Berjalan menuju lemari, Arya mengeluarkan jubah mandi dan memakainya. Tepat setelah itu, dialangsung menarik handuk dari pinggangnya.

Saat kedua mata Salsa terpaku padanya sejak awal, napasnya tiba–tiba berhenti ketika Aryamenanggalkan pakaian di depannya. Apakah dia lupa kalau saya juga ada di sini?

Karena Arya berganti ke jubah di depannya, maka itu meninggalkan Salsa pada imajinasinya sendiri.

Sambil memperbaiki selempang di jubahnya, Arya menyisir rambutnya ke samping lalu menoleh untukmenatapnya. Begitu mata mereka bertemu, ada ketegangan yang tak terlukiskan di antara mereka.

“Apakah kamu pernah punya pacar sebelumnya?” Merasa bosan saat menunggu pakaian, Aryamelontarkan pertanyaan padanya.

Salsa sudah berusia dua puluh tiga tahun, tapi entah kenapa dia merasa seperti seorang pecundangjika menjawab pertanyaan itu dengan jujur, jadi dia malah berbohong.

“Tentu saja.” Saat menjawab pertanyaannya, Salsa berpura–pura tenang.

“Berapa banyak pacar yang kamu punya?” dia bertanya dengan sungguh–sungguh

“Hanya satu.”

“Seberapa jauh hubungan kalian?”

“Maaf?”

“Berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, atau tidur satu sama lain… Pada tahap manahubungan kalian?” Mata Arya menatap tajam ke dalam matanya dan suaranya pun terdengar sepertisedang

mengintrogasinya.

Terkejut dengan kejelasan dalam pertanyaannya, Salsa jadi tergagap, “B–Bisakah saya tidakmenjawab

pertanyaan ini?”

“Kita bisa bertukar rahasia. Nanti kamu bisa menanyakan pertanyaan yang sama kepada saya.”Matanya tidak goyah seolah–olah mereka terkunci ke dalam mata Salsa.

Matanya berkedip beberapa kali atas saran itu dan mempertimbangkannya. Namun menurut Salsa, itubukanlah tawaran yang buruk.

“Yang kami lakukan hanyalah… berpegangan tangan.” Salsa memutuskan untuk menyerah padagodaannya soare dengan kebohongan. Dia sadar bahwa hal paling intim yang pernah dia lakukandengan seorang pria adalah

berbagi ciuman dan itu telah terjadi dengan Arya. Untuk membuat bola salju bergulir, Salsa sekarangperlu mengatakan lebih banyak kebohongan untuk menutupi yang pertama.

Arya mengangkat alisnya dengan sedikit kepuasan ketika dia mendengar jawabannya. “Benarkah?”

“Ya, saya tidak akan berbohong.” Salsa menjaga wajahnya agar tetap tetap lurus meskipun dia sedangberbohong. Mengingat janjinya tadi, Salsa bertanya balik. “Bolehkah saya mengajukan pertanyaanyang sama

sekarang?”

“Tentu saja.” Duduk di samping tempat tidur, Arya bersandar ke belakang dengan sikunya di tempattidur. Dia kemudian mengangkat dagunya dan mengarahkan pandangannya pada Salsa.

“Berapa banyak pacar yang kamu miliki sebelumnya?”

“Tidak ada sama sekali,” jawabnya dengan jujur.

Namun, Salsa tidak menganggapnya jujur dan mengungkapkan pikirannya, “Saya tidak percayadengan ucapanmu! Kamu pasti punya banyak pacar sebelumnya. Bukankah Nona Meila adalah salahsatunya?”

“Saya tidak pernah berbohong.” Mata Arya tampak menyala seperti obor saat kekuasaan yang takperlu dipertanyakan lagi berada di bawahnya.

Salsa hampir tersedak oleh ucapannya dengan pikiran yang mengalir di benaknya. Memangnya diapikir dia bisa membodohiku…

“Lalu… Seberapa jauh kamu pernah berhubungan dengan seorang wanita?” Berdasarkan apa yangingin diketahui, Salsa memutuskan untuk mengubah topik pembicaraan. Arya mungkin tak pernahmemiliki hubungan yang serius, tetapi bisakah dia mengatakan hal yang sama tentang wanita yangpernah dia tiduri?

“Kami sudah berciuman!” Jawabannya sangat mengejutkan Salsa.

Saat merasa ragu dengan ucapannya, Salsa mengajukan pertanyaan lain pada Arya. “Dengan siapa?”

“Denganmu.” Pikirannya membeku ketika dia mendengar jawaban yang tegas dari Arya. Denganekspresi terkejut, Salsa menatap pria itu ketika dia masih merasa sulit untuk mempercayai ucapannya.

Dia juga bisa merasakan sensasi terbakar di pipinya.

Sampai sekarang, Arya hanya mencium satu gadis, yaitu dia.

“Berhentilah berbohong. Saya sulit mempercayainya karena terakhir kali kamu sangat pandaiberciuman.” Salsa bermaksud mengangkat suasana dengan menggodanya.

“Ada beberapa hal yang alami dilakukan oleh manusia dan salah satunya adalah berciuman.” Namun,Aiya serius dengan penjelasannya. Senyuman puas perlahan terbentuk di wajahnya saat diamenjelaskan, “Apakah kamu mencoba mengatakan bahwa kemampuan saya dalam berciuman sangatbaik?”

Rasa hangat segera merayap ke wajah Salsa saat dia menggelengkan kepalanya dengan kuat. “Sayatidak bermaksud begitu!” Saya tak akan menarik egonya!

Arya pun menyipitkan mata dengan jengkel karena penolakannya. Apakah dia mencoba mengatakankalau saya kurang pandai? dia bertanya–tanya.

Tiba–tiba, Arya beranjak dari tempat tidur dengan penuh tekad dan berjalan ke arah Salsa. “Kenapakamu tidak memberitahukan bagaimana tepatnya kemampuan saya dalam berciuman? Saya ingintahu pendapatmu.”

Ketika Salsa melihat kalau Arya sudah menutup jarak mereka, seluruh tubuhnya pun menegang sambilbertanya-tanya tentang alasannya kenapa pria itu begitu terganggu dengan pendapatnya.

“Bagaimana saya bisa-” Bagaimana saya bisa memberikan pendapat tentang masalah ini? Dia hanyamencoba memanfaatkan saya!

Sebelum Salsa bisa menyelesaikan ucapannya, Arya sudah menutup jarak di antara mereka. Denganwajahnya sudah dekat dengan Salsa, tangan Arya segera menangkup wajahnya. “Kenapa kamu tidak

mencobanya lagi dan beri tahu saya bagaimana pendapatmu?”

Tepat pada saat itu, dia menekankan bibirnya ke bibir Salsa dan mulai menciumnya.

Awalnya, Salsa sangat marah padanya, dia mengira kalau Arya hanya mencari alasan untukmenciumnya. Tapi tak lama kemudian, aroma kayu cedar sudah memenuhi benak Salsa dan hanya ituyang bisa dia

pikirkan.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report