Bab 750

Vivi dan Jayden masuk ke dalam rumah dengan ekspresi bingung.

Begitu masuk, mereka melihat ada kolam renang yang besar di halaman depan.

Vivi langsung berseru: "Di... disini ada kolam renang?"

"Ya Tuhan, ini... ini benar-benar kolam renang?"

Alina menutup pintunya dan sambil tersenyum berkata, "Ooh, ini hanya kolam renang di luar ruangan. Kalau cuacanya bagus, kita bisa berenang di sini."

"Kalian juga tahu kan kalau berenang itu adalah olahraga terbaik dalam semua jenis olahraga yang ada."

"Biasanya aku suka berenang di sini!"

Mata Vivi dan Jayden membelalak dan hampir meloncat keluar.

Mansion dengan kolam renang sangat jarang ditemukan bahkan jika itu di luar negeri sekalipun.

Ini menunjukkan betapa kayanya orang yang bisa tinggal di mansion seperti itu!

Keduanya lalu berjalan masuk ke dalam rumah dengan pikiran kosong. Pada saat ini, kemewahan di rumah ini sudah tidak bisa mengejutkan mereka lagi.

Tepatnya setelah melihat kolam renang di luar dan dekorasi mewah di mansion ini, mereka sudah mulai bisa menerimanya.

Bagaimanapun juga ini adalah standar kehidupan orang kaya!

Anissa dan Spencer sedang duduk di sofa. Mereka berdua juga sangat terkejut.

"Alina, apa rumah ini benar-benar milikmu?"

Nara menggunakan kesempatan itu dan langsung berkata: "Memang benar."

"Rumah ini milik suamiku."

"Suami aku telah membantu beberapa bos besar untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan ratusan juta dolar. Bersama-sama mereka membeli rumah ini dan menghadiahkannya kepada suamiku!" Tadinya Nara tidak ingin pamer tetapi keluarga ini sudah mengejek Reva bertubi-tubi malam ini dan dia sudah tidak tahan lagi.

Karena kalian meremehkan suami aku maka hari ini aku akan memberitahu kalian semua bagaimana hebatnya suamiku!

Mata Anissa melebar: "Apa?"

"Rumah ini milik suamimu?"

Dia menatap Alina dan Alina tersenyum dengan canggung: "Ohh, ya, ini memang milik Reva."

"Reva sangat berbakti kepada kami berdua yang tua ini jadi sengaja mengajak kita kesini untuk tinggal bersama."

"Dan Reva juga masih berencana unti

nemindahkan hak milik real estat ini kepada kita!"

Anissa terkejut: "Dia... dia masih bisa berinvestasi?"

"Inevestasi macam apa?"

Hana mendengus dingin: "Investasi membeli kucing dalam karung!"

"Kalau beruntung yah menang, kalau kalah nanti orangnya akan ditenggelamkan ke sungai untuk dijadikan makanan ikan!" Nara memelototinya: "Untung saja kau cukup beruntung. Sudah beberapa kali kau hampir saja dijadikan makanan ikan.” "Kalau bukan karena Reva, kami mungkin masih tidak tahu harus mencari dimana kuburanmu sekarang!"

Hana sangat marah: "Apa yang kau katakan?"

Nara berhadapan dengannya: "Mefnangnya ucapanku salah?"

"Beberapa hari yang lalu, kau ditangkap dan hampir saja mati. Siapa yang telah menyelamatkanmu?"

"Telinga Hiro saja itu jahitannya masih belum di lepas tetapi kau sudah lupa? Begitu cepatkah?"

Hana sangat kesal sekali. Tetapi dia tidak bisa membantah dan hanya bisa memalingkan wajahnya dengan marah.

Nara mendengus dingin. Dia tidak berniat untuk bersikap sopan kepada orang-orang ini lagi malam ini. Siapapun yang meremehkan suamiku pasti akan kulawan sampai akhir!

Spencer berkata dengan pelan: "Kadang-kadang keberuntungan memang sangat penting dalam bidang investasi seperti ini."

"Anak muda, kalau melakukan sesuatu harus hati-hati."

"Kalau kali ini kau bisa menghasilkan uang banyak belum tentu lain kali kau bisa menghasilkan uang sebanyak kali ini lagi." Anissa mengangguk - angguk: "Ya, benar itu."

"Paman ketigamu sudah tinggal di luar negeri selama bertahun tahun. Untuk masalah investasi

seperti itu tidak bisa menjamin bahwa kau akan selamanya beruntung dan tidak kehilangan uang." "Anak anak muda kalau sedang melaku..an sesuatu harus tetap tenang."

"Ada beberapa hal yang mungkin tak bisa kau terima!"

"Kalau satu kali saja kalah, mungkin saja kau bisa bangkrut atau membuat keluargamu hancur!"

Reva mengangguk dengan tenang. "Terima kasih atas wejanganmu."

Spencer meremehkannya. Menurutnya, Reva pasti sudah mendapatkan banyak keuntungan kali ini sehingga keluarga Shu mereka bisa hidup seperti itu sekarang.

Dan menurutnya kehidupan seperti ini tidak stabil karena Reva tidak mungkin selalu beruntung setiap kali.

Karena itu, dia tidak merasa iri pada keluarga Shu lagi sekarang tetapi lebih meremehkan mereka.

Sikap orang yang oportunis speeri ini tidak pernah dipandang olehnya.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report