Bab 751

Semua orang duduk di ruang tamu sambil minum teh namun Vivi dan Jayden berlarian ke atas dan ke bawah.

Ini adalah pertama kalinya mereka masuk ke rumah yang besar seperti itu. Dan ini benar-benar membuka wawasan mereka.

Vivi dan Jayden sengaja mengambil foto di kolam renang luar, di kamar yang ada di lantai atas dan bawah lalu teras dan kedua mobil di halaman depan.

Setelah itu mereka mengunggahnya lagi ke Facebook untuk dipamerkan lagi.

Unggahan mereka yang sebelumnya telah menuai banyak komentar dan tombol suka.

Namun ada juga komentar yang berisikan kecemburuan, sirik, iri dan kebencian.

Di Facebooknya Vivi ada banyak anak-anak dari orang kaya yang mulai menunjukkan sikap manis mereka kepadanya.

Sementara itu di Facebooknya Jayden, para gadis-gadis langsung mengiriminya pesan dan hendak mengajaknya pergi berkencan.

Situasi ini membuat mereka sangat puas dalam menunjukkan kesombongan mereka.

Unggahan mereka yang kedua ini membuat teman-teman mereka terkejut lagi.

Mansion dan kolam renang ini langsugn membuat status mereka terangkat lagi.

Bahkan Lucy, putri bos dari papa mereka itu juga menekan tombol suka untuk mereka yang membuat mereka merasa semakin senang.

Beberapa orang yang ada di ruangan itu mengobrol sebentar lagi lalu ketika melihat waktunya yang semakin larut kemudian Alina berkata, "Anissa, bagaimana kalau aku meminta Reva untuk mengantar mereka ke hotel dulu?"

"Malam ini kau tinggal di sini saja sehingga kita masih bisa terus mengobrol?"

Pada saat ini, Vivi dan Jayden baru saja masuk ke dalam ruangan.

Vivi langsung berkata, "Tante kedua, tidak perlu repot - repot."

"Kau dan mamaku sudah lama sekali tidak pernah bertemu jadi pasti ada banyak hal yang ingin diobrolkan."

"Yah, kita juga akan tinggal disini nanti malam."

"Bagaimanapun juga, sebagai kerabat keluarga kalian, kita juga tetap harus saling berhubungan dan memupuk rasa persaudaraan kita kan."

Spencer juga mengangguk - angguk. Tadinya dia merasa sangat bangga dengan hotel bintang empatnya.

Tetapi begitu melihat mansion yang begitu mewah sekarang, dia merasa bahwa hotelnya hanyalah sampah.

Sekarang, dia benar-benar tidak ingin tinggal di hotel itu lagi.

Saat Alina mendengar akan hal ini, dia mer sangat gembira sekali. "Ooh, baguslah kalau begitu."

"Ayo, mari, aku sudah menyiapkan kamar untuk kalian semua. Pergi dan istirahatlah dulu."

Vivi dan Jayden mengikuti dia ke atas dengan sangat senang. Satu kamar untuk satu orang. Spencer pergi ke kamar tamu yang ada di lantai tiga.

Ada banyak kamar di mansion ini dan setiap kamarnya sangat besar, mewah dan tampak

nyaman.

Tidak peduli kamar yang manapun dia masuki, itu jauh lebih baik daripada hotel bintang lima. Vivi, Jayden dan yang lainnya benar-benar merasa enggan untuk pergi. Nara dan Hana mencemooh situasi yang ironis ini.

Sejak keluarga ini datang, mereka sudah sangat membanggakan diri mereka sendiri dan merasa sangat sombong sekali.

Sehingga pada saat acara makan tadi, mereka benar-benar merasa kesal dan ingin rasanya semua piring itu dimasukkan juga ke dalam mulut mereka.

Setelah selesai minum pun botol anggurnya masih dibawa pulang.

Tadinya mereka berteriak - teriak hanya mau tinggal di hotel tetapi sekarang begitu sampai di rumah mereka malah bilang bahwa mereka tidak mau pergi lagi.

Ini benar-benar memalukan sekali!

Namun mereka juga tidak bisa mengatakan apa-apa. Siapa suruh Anissa adalah tante ketiga

mereka?

Alina dan Anissa memiliki hubungan yang sangat baik. Kalau mereka tidak mengijinkan keluarga mereka tinggal di sini, Alina pasti akan marah sekali.

Vivi dan Jayden yang tak ada kerjaan lain menghabiskan malam itu dengan sibuk membalas chat dan komentar teman-temannya.

Keesokan paginya, Vivi langsung mengetuk pintu kamar Nara dan Reva.

Nara membuka pintu kamar dengan mata mengantuk. "Vivi, ada apa pagi - pagi begini?"

Dengan penuh semangat Vivi berkata: "Kak, apa kau punya baju renang?"

"Pinjamkan aku satu set, aku ingin berenang!"

Nara tercengang. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan orang yang meminjam baju renang orang lain.

Bagaimana caranya dia bisa meminjam

pakaian pribadi seperti itu?

"Eeh, pagi-pagi begini sudah mau berenang?"

Dengan penuh semangat Vivi berkata, "Iya."

"Saat ini teman-temanku sedang makan siang. Aku akan mengambil foto untuk ditunjukkan kepada teman-temanku." "Lagipula kolam renang ini kan sangat besar jadi jangan disia

siakan!"

Nara terdiam. Jadi dengan kata lain, dia hanya ingin berfoto untuk pamer saja, kan?

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report